Siang itu berlalu, sore pun datang,
seperti biasa aku dan temanku pergi menonton pertandingan sepakbola di seberang
desa sana. Lumayan jauh kalau di tempuh dengan bersepeda, tapi namanya juga
masih terbilang anak anak, ya sejauh apapun bakal dijalanin. Jujur, sebenernya
aku tidak suka bermain bola, tapi kalo menonton sepak bola hm….ya kadang suka,
kadang juga ngga suka juga, tapi berhubung ini adalah pertandingan antar tim
yang rata rata adalah anak seusiaku dan salah satu tim yang mengikuti adalah
tim yang anggotanya teman temanku, jadi seru dan suka liatnya, yeee !!
Pertandingan sepakbola kecil
kecilan ini sudah berlangsung beberapa hari, terletak didepan halaman rumah
warga yang tidak begitu lebar dan sangat amat sederhana. Garis pembatas hanya
bermodalkan tali rafia, gawangnya terbuat dari bambu yang dibentuk semirip
mungkin dengan gawang sungguhan, pemainnya pun tidak penggunakan sepatu alias
nyeker. Pertandingan sepak bola kampung yang sangat ramai oleh para anak anak
seusiaku kalau pertandingan sudah dimulai. Tidak hanya anak cowok saja yang
menonton, anak cewek, bapak bapak, bahkan ibu ibu pun tak mau kalah untuk
melihat keseruan pertandingan bocah bocah kampung ini.
***
Pertandingan pun selesai, aku
pulang. Masih terbayang raut muka anak itu, dan sepertinya dia yang buat aku
nyengir selama perjalanan pulang, haduhhh alay woy !, tapi begitulah keadanya.
Aku masih kelas 8 SMP dan rasa cinta
datang secepat itu, menyebalkan.
***
Halo 15 April 2011, semoga kau baik
baik saja dan selalu bahagia dimanapun engkau berada sekarang.
wkwk
BalasHapus